Bromat dalam Industri AMDK: Panduan untuk Pabrik Air Minum
Bromat merupakan senyawa yang sulit dihilangkan setelah terbentuk. Namun, pengendalian yang tepat terhadap proses desinfeksi memungkinkan untuk mencapai konsentrasi bromat pada batas aman.
Simak artikel ini lebih lanjut untuk mengendalikan kandungan bromat pada pabrik minuman Anda.
Apa Itu Bromat dan Mengapa Perlu Diperhatikan dalam Industri AMDK?
Senyawa Bromat (BrO3) terbentuk saat ozon pada proses desinfeksi air minum bereaksi dengan bromida alami yang terdapat di sumber air (WHO, 2022).
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan bromat dalam air minum yang telah bereaksi dengan ozon, antara lain:
- Konsentrasi ion bromida pada air
- Dosis penggunaan ozon
- pH air sumber
- Alkalinitas dan kandungan karbon organik terlarut
Dampak Kandungan Bromat bagi Kesehatan
Konsumsi air minum yang mengandung bromat dalam jumlah tinggi dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia karena tergolong sebagai karsinogen.
(WHO, 2009) Berikut merupakan bahaya bromat terhadap kesehatan:
- Bromat bersifat mutagenik (memiliki kemampuan untuk menyebabkan perubahan genetik) baik dalam percobaan laboratorium (in vitro) maupun dalam organisme hidup (in vivo)
- Senyawa bromat sangat toksik dan dapat menyebabkan gagal ginjal akut dan kronis (irreversible renal failure), tuli (deafness) dan keracunan.
- International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan bromat dalam grup 2B (possibly carcinogenic to humans), karena bromat belum cukup menyebabkan karsinogenik pada manusia, namun terdapat cukup bukti mengenai karsinogenisitas bromat dari penelitian dosis tinggi pada hewan percobaan
Regulasi dan Pengawasan Bromat pada AMDK di Indonesia
Pemerintah Indonesia melalui Badan Standardisasi Nasional (BSN) menetapkan batasan kandungan bromat dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) yang bersifat wajib bagi Industri Air Minum Dalam Kemasan yakni sebesar 0,01 milligram/Liter (10 microgram/Liter).
Sumber: SNI 3553:2015 Air Mineral; SNI 6241:2015 Air Demineral
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) secara rutin melakukan pengawasan terhadap AMDK yang beredar di Indonesia dan menyatakan akan mengambil langkah tegas bagi perusahaan yang melanggar peraturan keamanan pangan. Sanksi dapat berupa penarikan produk dari peredaran hingga pencabutan izin edar.
Mitigasi Kandungan Bromat
Sarana produksi dapat mengendalikan potensi peningkatan risiko keamanan pangan akibat pembentukan bromat dalam air minum dengan melakukan hal-hal berikut:
- Pengujian kadar ozon pada tangki pencampur, pengujian residu ozon pada produk akhir, serta pengujian kadar bromida pada air baku
- Mengkombinasi penggunaan UV untuk mencegah excess ozone (kelebihan dosis ozon)
- Mengontrol dosis penggunaan ozon selama proses pengolahan air untuk mengurangi pembentukan bromat.
- Pemilihan sumber air bersih yang memiliki kadar bromida rendah untuk membantu mengurangi risiko pembentukan bromat.
Perhatikan faktor-faktor berikut dalam pengendalian proses AMDK(*):
Parameter | Persyaratan |
Dosis Ozon | Kadar Ozon pada tangki pencampuran: 0,1 – 0,6 ppm Residu Ozon sesaat setelah pengisian: 0,05 – 0,3 ppm |
pH Air | 6,0 – 8,5 (Air Mineral) | 5,0 – 7,5 (Air Demineral) |
Sinar UV Pasca Ozonisasi | Panjang gelombang 254 nm (nanometer) Intensitas minimum 10.000 mW detik/cm2 |
Jumlah Zat Terlarut (Air Mineral) | Maks. 500 mg/L |
Total Organik Karbon (Air Demineral) | Maks. 0,5 mg/L |
Pemantauan Kadar Ozon pada Sarana Produksi AMDK
Gambar 1. Alat Uji Kadar Ozon
- Pengujian Kadar Ozon baik pada Tangki Pencampuran dan Residu Ozon sesaat setelah pengisian dengan Ozone Test Kit / Colorimeter / Dulcometer
- Penguji Bromat secara berkala di laboratorium terakreditasi KAN
Dalam pengendalian faktor kritis pengolahan AMDK, produsen perlu senantiasa mencermati perkembangan teknologi water treatment serta hasil-hasil penelitian yang berdampak pada peningkatan risiko keamanan pangan.
Dengan memperhatikan kandungan bromat dan menerapkan langkah mitigasi yang tepat, industri air minum dalam kemasan di Indonesia dapat memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman dikonsumsi oleh masyarakat.
Aoba Water Solutions menawarkan jasa perancangan hingga pemasangan sistem water treatment plant (WTP) dan konsultasi untuk pengolahan air.
WhatsApp kami disini untuk konsultasi ataupun diskusi untuk membangun Pabrik AMDK Anda.
Baca artikel lainnya dari Aoba Water Solutions sekarang, dan jadilah bagian dari industri air minum yang berkembang di Indonesia.
__________________________________________________________
Sumber
Badan POM RI. (2024). Mitigasi Kandungan Bromat pada Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
World Health Organization. (2009). Bromide in Drinking-water: Background document for development of WHO Guidelines for Drinking-water Quality.
World Health Organization. (2022). Guidelines for drinking-water quality: Fourth Edition Incorporating the First and Second Addenda.